Selasa, 18 Januari 2011

perasaan pertama

"Awalnya ku sangka ini hanya sekaedar rasa kagum dari seorang gadis terhadap seorang pemuda. Sebenarnya aku takut akan adanya rasa kagum ini,karena pernah ada filosofi yang mengatakan bahwa cinta dan sayang berasal dari rasa kagum. Tapi aku yang pada saat itu tak percaya dengan filosofi itu malah menikmati rasa kekaguman ku. Aku langsung terpana ketika pertama kali melihatmu. Walaupun saat itu aku sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Tapi setelah pertemuan pertama,rasa terhadap org itu goyah. Aku rela di putuskan secara sepihak. Karena pandanganku sudah berarah padamu. Ku tahan hasrat untuk mengenalmu karena pada saat itu waktu nya belum tepat. Karena ada dinding pemisah yang sangat tebal antara kau dan aku. Setelah waktu nya tiba. Berbagai cara ku lakukan untuk mendekatimu. dan baru saat itulah aku tahu namamu. lambat laun semakin kutelusuri tentang pribadimu.
tiba-tiba ku tersentak aku terbangun dari tingkahku yang aneh. aku sadar rasa kagum ini berubah.Menjadi rasa yang lebih dalam. dan saat tiu ku tahu kau sudah ada yang memiliki. sungguh sakit hatiku.Kuputuskan menjauh dari mu. ku coba mnyambut sambutan tangan dari lelaki lain yang sebenarnya sangat pas dengan fahri dalam hidupku.tapi setiap kali ku bergeming yang terbayang justru bukan wajah lelaki itu,melainkan wajahmu. ini terus berlanjut. perlahan ku coba dekati dirimu lagi.karena entah dasar apa aku menyimpulkan kau sedang regang dengan wanita pilihanmu. tapi sekali lagi aku salah aku hanya berharap yang bukan-bukan. hari ini kulihat di salh satu situs pertemananmu...canda2 mesra wanita itu padamu,ucapan manja,yang begitu membuat ku sakit kitka membacanya...sebutan sayang yang membuat hatiku perih membacanya...sempat terpikir olehku bagaiman caranya agar aku bisa menjadi seperti wanita itu,agar aku bisa pantas di sisimu..apa aku harus memnta pada tuhan lahir di waktu yang sama dengan gadis itu agar kau tidak memndang ku sebagai anak kecil melainkan wanita dewasa seperti wanita itu ?????
jujur ku tak mau mengakui ini...ternyata ku menangis ketika membaca.......ya,,,,mebaca obrolan kemesraan mu...ini ternyata rasanya cinta bertepuk sebelah tangan...
hm.....
tapi dengan ini aku semakin yakinkan tekad ku untuk pergi dari sini...apapun yang menhalangiku..ku tak ingin bertemu dengan mu lagi.....biarlah dinding yang mengahalngi kita semakin tebal...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar